COBA LAGI...!!!!
ANDA TIDAK LULUS!
Begitu kata yang tertulis di salah satu pengumuman apoteker pada sebuah universitas ternama di kota kembang. Kata yang tertulis dengan huruf Times New Roman, Font 12, dengan cetak merah begitu jelas terpahat di benakku. Bukan cuma sekali ini aku terjatuh, berkali-kali, cobaan itu seakan datang bertubi-tubi. Tapi tetap tak mematahkan semangatku untuk mencoba, air mata pun tak jatuh walau setetes. Tak tahu, hatiku mungkin telah membatu. Bukannya tidak kecewa, tapi rasa itu sepertinya tidak akan sebanding bila harus bersanding dengan kesuksesan yang menanti (Cieee...positif banget). Respon selanjutnya adalah terawa, entah mengapa deretan huruf itu seakan menggelitik perutku. Yah...mau diapain lagi, toh...rejeki belum ketemu. Kemana...kemana...kemana...kuharus mencari kemana ? seperti ayu ting ting mencari alamat, begitulah perjalananku menemukan rejeki itu (si rejeki emang sudah keterlaluan deh! hmmm...). Semakin ditolak semakin penasaran rasanya membuka tabir rahasia takdirku yang tertulis di Lahul mahfudz.
Untuk bangkit memang bukan hal yang mudah, sebagian orang malah tidak bisa berdiri lagi ketika terjatuh. Ada yang hanya berdiri lemas, setengah berdiri, jongkok, atau malah berbaring dalam menapaki jalan hidup yang berkelok-kelok ini. Tapi itu tidak berlaku dalam kamus kehidupanku, aku akan terus menatap ke depan dengan wajah yang tegak. Seakan dijidatku sudah tertulis CALON ORANG SUKSES!! Nggak seru banget kan kalau di biografiku nanti dalam Buku Orang-Orang Sukses Sedunia, ceritanya datar banget, nggak ada sesi jatuh bangun, perjuangan serasa hampa, apa kata dunia? hehehe.. (sesi menghibur diri).
Masih terngiang juga kata-kata salah seorang udztas di pesantren dulu, " Innaullaha ma'asshabirin : Sesungguhnya Allah bersama saya (kebetulan namanya udztas shabirin)" hehehe. piss pak! Perjalanan ini terasa sangat meletihkan, itu kata bang eibet. Tapi itu pun juga tak ada di kamus kehidupanku. Perjalanan ini tak akan meletihkan, hidup kan cuma sementara, singkat, apa pun yang terjadi pasti akan terlewati dengan sendirinya. Mungkin sekarang lagi sesi GAGAL..tapi roda kehidupan akan terus berputar dan akan berbalik menjadi BERHASIL! BERHASIL! BERHASIL! Ya...sekali gagal akan tebayar dengan berturut-turut kata berhasil, Seperti kata Dora. ^_^
Bukan main kalau setiap pendaftaran apoteker yang mendaftar hampir 300 orang yang akan diterima cuma 70, 40, atau malah lebih sedikit lagi. Diantara 300 orang itu, anggaplah 250 orang muslim. Nah, saingan merebut perhatian malaikat Mikail kan jadi banyak, istilah singkatnya di sini "saling tantang do'a". Di sebelah sana seorang hamba berdo'a "Ya Allah...luluskanlah hambaMu ini...aku tak lagi musti kemana kalau tak lulus di sini, haruskah aku pulang ke kampung menunggu lamaran saudagar kaya?", di sudut rumah lain, seorang hamba juga berdo'a " Ya Rabb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...luluskanlah hamba ini...orang tua hamba sudah tua renta, siapa lagi yang membiayai hamba kalau tak cepat-cepat kuliah?", tak kalah di ujung sana, "Engkau yang Maha Mendengar..aku yang hina dina ini bersimpuh dihadapanMu, memohon kerendahan hatiMu..luluskanlah hamba ya Rabb (sambil menitihkan air mata, versi melankolis)". Si malaikat Mikail mungkin akan ribet memilih kemana ia akan membawa rejeki yang ada. Maka, Allah yang Maha Mengetahui, mebaca setiap hati hambaNya, Ia tahu mana yang terbaik. Jika Ia mengganggap itu baik, maka diluluskannya hambaNya, tapi jika tidak, maka yang akan tertulis adalah "ANDA KURANG BERUNTUNG, GOSOK LAGI!" hehehe. Selagi gosoknya lemah, atau bahkan tidak digosok, maka hadiah itu tak akan kelihatan. Itu yang namanya rejeki. Wallahu'alam. Ini mah hanya imajinasi sy saja
Flyover di belakang kost-an seakan sudah melambai-lambai, sungguh menggiurkan bila harus fly dari atas sana. Arus bolak balik kendaraan di depan lorong kost-an juga tak kalah serunya. Belum lagi baygon dan berbagai merek racun seranggan yang berderet di toko-toko, terjual bebas. Tapi...na'udzubillah....aku belum menikah! Masa di koran nanti ditulis "Seorang wanita tak terjamah, perawan tua, dengan wajah pas-pasan, di kelilingi belatung. Meninggalkan utang menumpuk di penjual bakso dekat kost-annya, yang sekarang jadi kontoversi siapa yang akan membayarnya?" ckckck....miris banget...Makanya pikiran itu tak akan pernah kubiarkan bermain-main walau di pelupuk mata bersaing dengan tai mata (hahay...).
Pikiranku mulai berkhianat ke S2. Tapi karena menurut beberapa nara sumber, masuk S2 itu tak sesulit masuk Apoteker, maka pikiran itu kulempar dulu di sudut kamar sana, berteman dengan pakaian kotor yang tak tercuci sejak seminggu yang lalu. Semakin menantang itu yang semakin mengasyikkan (sok banget...!).
Kini, yang ada hanyalah mencium aroma petualangan. Dimana ada kesempatan disitulah aku bertengger dengan sayap emasku (hahahaha...). Mencoba memaknai kembali setiap kata yang terangkai menjadi istilah-istilah, obat-obat, racun-racun, komponen tubuh, dan segala yang beraroma FARMASI. Buku yang tampak lusuh di atas lemari kembali kegenggamanku, seakan buku ini tak rela bila kulepaskan.
MAJU KO GONRONG!!!! Motto yang lagi ngetren dibenakku saat ini.
Leave a Comment