Tuhan Tahu Kita Mampu

Yap, judul ini terinspirasi dari sebuah lagu nasyid yg dinyanyiin sama kang Ali Sastra feat The jenggots. Liriknya itu Subhanallah...keren banget! Yg belum denger, dengerin coba! *eh kok malah promosi yah? hee... :P

"Hidup itu kadang naik turun, pasang surut" klasik banget kan kata-kata ini? Tapi memang demikian adanya, selalu saja ada hitam ada putih, tangis dan tawa silih berganti. Seringkali cuaca cerah tiba-tiba jadi mendung. 

Dan...tentu saja, semua yang diciptakanNya pasti punya maksud yang baik, semua ini terjadi atas kehendakNya. Pilihan kita hanya dua, melewatinya dengan baik atau buruk, mau beruntung atau merugi! just it!

Di dunia ini g ada perfect, karena kesempurnaan tentunya hanya milik mutlak sang Ilahi. Maka, patutnya kita tak heran lagi ketika menemui hal-hal yang bisa bikin kita down, sesak dada, nyeri hati, karena tak semuanya di dunia ini menyenangkan, tak mesti happy-happy saja.

Nah, justru karena itu, kita bisa merasakan kebahagiaan yang meluap-luap, tak terlukiskan, setelah kesedihan mendera berkepanjangan. Seperti saat berpuasa, bersusah-susah nahan lapar, saat berbuka Alhamdulillah kenikmatan itu tiada tara.

Allah itu Maha Baik. Kita pikirkan saja, Dia-lah yang memiliki semua yang ada di dunia dan di akhirat, langit dan bumi, pun diri kita setiap centiNya adalah milikNya. Lantas, ketika satu hal saja yang melekat di diri kita diambilNya, misalnya kebahagiaan atau kenyamanan, lalu saat itu kita bersabar, berlapang dada, masih terus bersyukur dengan apa yang terjadi, maka pahala siap menanti, sesuatu yang nilainya tak bisa ditukar dengan barang apapun, Subhanallah kan? 

Analoginya seperti ini, ada temen nih yang nitipin motor ke kita, dan kita boleh menggunakan motor itu sesuai keinginan, sepuas-puasnya, dalam kurun waktu tertentu. Kemudian suatu hari tiba masanya si temen itu pengen ngambil kembali. Lantas kita memberikannya dengan rela, ikhlas, meski memang kita masih butuh itu. Selang beberapa waktu kemudian, tiba-tiba temen tersebut malah ngasih kita mobil sebagai rasa bangga karena kita punya rasa ikhlas itu, bisa nahan hasrat untuk memiliki secara utuh, tidak merasa milik pribadi. Keren g? Wow donk? ^_^

Nah, ini baru dimisalkan orang atau barang. Lantas bila Allah yang memberi balasan, apa yang terpikir oleh kita? Bahkan lebih dari yang kita pikirkan itu! Banyak hal menyenangkan yang tidak terduga-duga, tak disangka-sangka terjadi dalam hidup kita bukan?
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"

Sungguh, bukan hal asing pula saat kita diberi kepercayaan untuk memegang amanah yang bertubi-tubi. Sementara, kita juga masih merasa keteteran dengan hal yang kita anggap "tugas wajib" kita. Sehingga tak jelas lagi mana yang prioritas. Apalagi semuanya menyangkut kepentingan publik.

Maka, hal yang pertama kita pikirkan mungkin ya itu, Tuhan tahu kita mampu. Siapa yang menggerakkan hati orang-orang untuk menunjuk kita memikul amanah itu? Siapa pula yang membuat hati kita tak tega untuk sekedar tidak peduli dengan peluang kebaikan, belajar lebih banyak? Jawabannya sudah tahu kan? Dia, Sang Maha Tahu. 

Untuk kebaikan, apa sih yang tidak bisa? Allah selalu menemani setiap langkah kita. Lantas mengapa masih merasa sempit dan susah bukan? Kita punya otak, yang bisa dipakai untuk berpikir, menyusun segala aktivitas, menyesuaikan waktu luang kita, mendelete yang tidak penting dan hanya sia-sia, lalu berupaya sebaik mungkin dalam upaya cipta kebaikan.

Contoh lain, saat kita sudah berupaya melakukan banyak hal demi kebaikan, habis-habisan, ngos-ngosan, eeehhh adaaaa saja orang-orang yang masih tidak senang, mengkritik, seraya bilang, "G penting banget sih! Sok sibuk ih! Mau eksis yah? Biar dibilang multitalented? Biar banyak yang simpati?" Dsb. Yang eeeghhh!!! bikin gemes! Pengen ngomong balik, "Ngapain sih mikirin saya? Diri sendiri udah bener g?" Tangan tuh gatel pengen nabok. haha..

Eits, tapi tentu saja, cara kita dalam memandang sesuatu hal, menghadapi masalah, serta menyelesaikan suatu perkara, seringkali menggambarkan bagaimana level kita, cetek g ceteknya mental kita. Beda kan, orang yang saat disinggung sedikit saja, langsung ngambek, manyun, sama orang yang sudah jelas-jelas diomongin yang g bener, tapi masih mau berteman, masih senyum-senyum saja. Mungkin pola pikir mereka yang berbeda, yang satunya fokus ke yang buruknya, yang satunya fokus ke sisi baiknya dari kejadian yang dia alami. Sehingga hasilnya pun beda, karena polanya beda. Ada yang karena ngambekan, jadi dijauhi oleh teman, dan ada yang saking tenangnya, lapangnya, orang-orang pada berebutan untuk mengetahui tips kelapangannya, penasaran, "kenapa sih dia bisa bahagia terus?" 

Karena Tuhan tahu kita mampu menghadapi orang-orang jenis pengkritik pedas, orang yang malas "ngaca", maka kita bertemu mereka di kisah hidup kita ini.

"Orang yg paling bisa menikmati hidup ini adalah orang yang paling terlatih dalam kesulitan" itu kata aa' gym semalem saat ceramah.

Karena Tuhan tahu kita mampu..selalu, remember it!

Begitu banyak hal-hal menyenangkan di kehidupan ini, lantas mengapa kita harus fokus kepada yang menyedihkan, membuat sesak dada, menimbulkan penyakit hati?
Begitu banyak orang-orang yg baik pada kita, lantas mengapa kita mesti fokus kepada orang-orang yg mencibir, mendengki, ngomong g bener?

Selalu ada part menyenangkan dalam kehidupan ini, banyak yg membahagiakan, patut disyukuri. jadiii...mari kita tatap lurus ke sana saja.
Semoga hati kita terus lapang. aamiin... ^_^

Allah berfirman: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5).
Maka sudah pasti, tak melulu sedih, sesak, dan segala yang g enak di hati itu menetap keadaanya. Akan ada masanya semuanya jadi mudah, senang.

Tuhan Tahu kita mampu.

Semoga tulisan ini bisa jadi bahan pemikiran kita, perenungan kita. Untuk terus jalan, meski banyak hal yang tak mudah dilalui, mengambil sisi positif dari setiap kejadian. Terutama yaaa...tentu saja, untuk saya pribadi. Dan selalu, KITA BISA BILA KITA BERPIKIR KITA BISA! Semangaaaaaatt!!!

Berikut saya lampirkan video "Tuhan tahu kita Mampu"








2 komentar:

  1. Jika kau punya impian maka hilangkan ragu dan kejarlah,
    jika kau sedang diuji maka hadapilah,
    dan semua itu yang sedang kau alami maka nikmatilah
    karena Tuhan Tahu kita mampu.. (o)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.