Hati-hati Scabies, Penyakit Kulit yang Menular!
Baru-baru ini penduduk rumah dan para tentangga dihebohkan dengan kasus gatal-gatal yang tiba-tiba saja menyerang seluruh anggota keluarga, garuk sana...garuk sini, tanpa tahu penyebab pastinya. Awalnya diobati dengan minyak kayu putih, dan 'minyak-minyak sakti' lainnya tapi tidak sembuh, lalu dikira alergi, namun setelah pake' krim atau salep antialergi pun gatal-gatalnya masih saja mengganggu, malah semakin meradang, menimbulkan noda-noda jelek di kulit.
Lantas ada apa? Setelah baca-baca beberapa artikel tentang penyakit kulit dan seputarnya, mungkin saja ini kasus Scabies (melihat gejala dan bentuk penampakannya yang berupa bintik-bintik merah yang kian menyebar). Penyebabnya adalah kutu nakal bernama Sarcoptes Scabei, yang berukuran sangat kecil.
Penyakit ini mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat kutu Sarcoptesnya.
Gejala Penyakit ini dapat berupa warna merah, iritasi, dan rasa gatal pada kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku, sekitar pergelangan tangan dan siku, ketiak, pinggang, paha dan bagian luar genital pada pria, puting susu, daerah perut, dan selangkangan. Dapat pula menyerang daerah leher, telapak tangan, telapak kaki, pada orang yang lebih tua. Gejala lainnya muncul gelembung berair pada kulit, dan munculnya garis halus yang berwarna kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali Sarcoptes. Gatal yang semakin parah pada malam hari juga merupakan tanda khasnya.
Penyebab Penyakit Scabies adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies.
Berdasarkan penyebabnya tadi, maka Cara Pencegahan Penyakit Scabies adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti mandi secara teratur, menjemur kasur, bantal dan sprei, tak lupa pula memastikan kondisi ruangan selalu terkena sinar matahari yang cukup (tidak lembab). Pengobatan penyakit scabies biasanya dilakukan secara masal agar mata rantai penularan dapat dibasmi secara cepat dan tuntas.
Pengobatannya
Permetrin 5%. Merupakan obat pilihan dengan tingkat keamanannya cukup tinggi, mudah pemakaiannya dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala dan leher anak usia kurang dari 2 tahun, tetapi untuk ibu hamil dan menyusui, serta bayi kurang dari 2 bulan belum diketahui keamanannya, setelah pemakaian ada kemungkinan gejala tidak langsung mengilang. Penggunaannya dengan cara dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih. Dosisnya sekali pemakaian. Sediaannya yang beredar saat ini adalah SCABIMITE yang termasuk golongan obat Keras.
Malation. Malation 0,5 % dengan dasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.
Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %). Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Sering terjadi iritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai
Sulfur. Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam konsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3 malam. Sediaan yang beredar: TALCYN.
Monosulfiran. Tersedia dalam bentuk lotion 25 %, yang sebelum digunakan harus ditambah 2 – 3 bagian dari air dan digunakan selama 2 – 3 hari.
Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan). Kadarnya 1 % dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan dan jarang terjadi iritasi. Tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala ulangi seminggu kemudian. Sediaan yang beredar: PEDICUTOX.
Krotamiton 10 % dalam krim atau losio, merupakan obat pilihan. Mempunyai 2 efek sebagai antiskabies dan antigatal.
Dan bila gatal menyerang tiba-tiba, maka yang mungkin perlu dilakukan adalah:
Hindari agar jangan menggaruk daerah yang gatal, karena akan memperparah dan bisa menyebar ke area kulit yang lainnya, cukup dielus-elus saja (walaupun memang kurang sreg)
Jika gatal pada sela jari kaki atau tangan, sebaiknya rendam dengan air hangat.
Namun, untuk lebih memastikan kita atau keluarga terserang penyakit ini atau tidak, maka sebaiknya periksakanlah ke dokter! Dengan menyebutkan keluhan-keluhan penyakit yang sesungguhnya, kemungkinan penyebabnya, dan bila perlu lakukan pemeriksaan mikroskopik.
Kritislah tentang kesehatan Anda!
Semoga bermanfaat... ^_^
Lantas ada apa? Setelah baca-baca beberapa artikel tentang penyakit kulit dan seputarnya, mungkin saja ini kasus Scabies (melihat gejala dan bentuk penampakannya yang berupa bintik-bintik merah yang kian menyebar). Penyebabnya adalah kutu nakal bernama Sarcoptes Scabei, yang berukuran sangat kecil.
Penyakit ini mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara langsung melalui sentuhan dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat kutu Sarcoptesnya.
Gejala Penyakit ini dapat berupa warna merah, iritasi, dan rasa gatal pada kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku, sekitar pergelangan tangan dan siku, ketiak, pinggang, paha dan bagian luar genital pada pria, puting susu, daerah perut, dan selangkangan. Dapat pula menyerang daerah leher, telapak tangan, telapak kaki, pada orang yang lebih tua. Gejala lainnya muncul gelembung berair pada kulit, dan munculnya garis halus yang berwarna kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali Sarcoptes. Gatal yang semakin parah pada malam hari juga merupakan tanda khasnya.
Penyebab Penyakit Scabies adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies.
Berdasarkan penyebabnya tadi, maka Cara Pencegahan Penyakit Scabies adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti mandi secara teratur, menjemur kasur, bantal dan sprei, tak lupa pula memastikan kondisi ruangan selalu terkena sinar matahari yang cukup (tidak lembab). Pengobatan penyakit scabies biasanya dilakukan secara masal agar mata rantai penularan dapat dibasmi secara cepat dan tuntas.
Pengobatannya
Permetrin 5%. Merupakan obat pilihan dengan tingkat keamanannya cukup tinggi, mudah pemakaiannya dan tidak mengiritasi kulit. Dapat digunakan di kepala dan leher anak usia kurang dari 2 tahun, tetapi untuk ibu hamil dan menyusui, serta bayi kurang dari 2 bulan belum diketahui keamanannya, setelah pemakaian ada kemungkinan gejala tidak langsung mengilang. Penggunaannya dengan cara dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih. Dosisnya sekali pemakaian. Sediaannya yang beredar saat ini adalah SCABIMITE yang termasuk golongan obat Keras.
Malation. Malation 0,5 % dengan dasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.
Emulsi Benzil-benzoas (20-25 %). Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama tiga hari. Sering terjadi iritasi dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai
Sulfur. Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10 % secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam konsentrasi 2,5 % dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3 malam. Sediaan yang beredar: TALCYN.
Monosulfiran. Tersedia dalam bentuk lotion 25 %, yang sebelum digunakan harus ditambah 2 – 3 bagian dari air dan digunakan selama 2 – 3 hari.
Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan). Kadarnya 1 % dalam krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan dan jarang terjadi iritasi. Tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala ulangi seminggu kemudian. Sediaan yang beredar: PEDICUTOX.
Krotamiton 10 % dalam krim atau losio, merupakan obat pilihan. Mempunyai 2 efek sebagai antiskabies dan antigatal.
Dan bila gatal menyerang tiba-tiba, maka yang mungkin perlu dilakukan adalah:
Hindari agar jangan menggaruk daerah yang gatal, karena akan memperparah dan bisa menyebar ke area kulit yang lainnya, cukup dielus-elus saja (walaupun memang kurang sreg)
Jika gatal pada sela jari kaki atau tangan, sebaiknya rendam dengan air hangat.
Namun, untuk lebih memastikan kita atau keluarga terserang penyakit ini atau tidak, maka sebaiknya periksakanlah ke dokter! Dengan menyebutkan keluhan-keluhan penyakit yang sesungguhnya, kemungkinan penyebabnya, dan bila perlu lakukan pemeriksaan mikroskopik.
Kritislah tentang kesehatan Anda!
Semoga bermanfaat... ^_^
mkasih infonya
BalasHapusthanks :)
BalasHapusKeren. Info yang bermanfaat.
BalasHapusmakasih, ini sangat berguna
BalasHapusini yang aq cari,, :D thanks banget :)
BalasHapusmakasih gan infonya, sangant membantu sekali....
BalasHapusMakasih
BalasHapussama-sama ^_^
BalasHapusforgive and thanks.. Marhaban yaa Ramadhan.
BalasHapusMakasih infonya sangat membantu..apakah obat obat seperti emulsi benzil ada di apotik?√<√
BalasHapus