6 Huruf Sulit Terangkai
Tulisan ini
dimaksudkan hanya untuk saling mengingatkan, terutama mengingatkan diri saya
sendiri akan pentingnya selalu menjaga keutuhan rangkaian 6 huruf ini. Semoga
bermanfaat….
Sudah menjadi fitrah setiap manusia untuk dapat tampil baik
di depan manusia lainnya. Beribu satu cara yang kadang dilakukan untuk
memperoleh cap “Keren”, “Luar Biasa”, “Mengagumkan”, atau mungkin….”Super Sekali!”
Hal ini yang sering memicu kebanyakan dari kita untuk berlomba-lomba menulis
status di facebook atau twitter, menulis kata-kata mutiara atau notes di jendela internet, memasang
gambar yang yang cantik or cakep
sebagai icon kita di beberapa
jejaring sosial, memberi nasehat kiri kanan kepada sesama dengan nada yang
agamis.
Tapi……sempatkah terbersit dalam hati kita, apa tujuan yang
kita lakukan itu hanya untuk menarik perhatian orang lain? Apakah niat kita
sudah benar? Apakah akan ada hasilnya di mata Allah?
Ketika kita tengah berasyik masyuk dengan pekerjaan kita,
kadang kita lengah. Awalnya kita tidak mengharapkan imbalan, kini menjadi
sesuatu yang penting, misalnya bila status atau notes kita tidak dikomentari atau sekedar dilike jadinya malas untuk berdakwah lagi. Nah lo????? Niat awal
kadang memang sudah benar, tapi melenceng ketika mata tertutup dengan sanjungan
orang, akhirnya berusaha melakukan hal yang sama berulang dengan niat yang
tidak utuh lagi. Bukan mengacu pada apa penilaian Allah tapi penilaian manusia,
bukan berusaha memenuhi standar yang ditetapkan Ilahi tetapi memenuhi standar
yang ditetapkan manusia, bukan berusaha menampilkan yang terbaik di hadapan
Sang Rabb tapi berusaha menjadi yang terbaik di hadapan manusia lainnya. Di
sinilah kadang kita perlu menginstall ulang
hati kita, memprogram ulang niat kita.
6 huruf yang sangat sulit terangkai….I K H L A S. Kemana
kata itu? Apa kabar? Pernahkah mampir di hati kita? Atau sekedar terbersit di
sudut hati? Tapi mengapa tak nampak lagi? Sudahkah ia berpisah menjadi 6 huruf
saja yang tidak lagi bersatu? Lantas apa maknanya bila mereka terberai?
Ikhlas itu memurnikan tujuan atau niat dari semua cela dan
noda ketika mendekatkan diri kepada Allah azza wa jalla. Yang lain mengatakan
ikhlas itu adalah menjadikan Allah azza wa jalla sebagai satu-satunya tujuan
dalam ketaatan. Ada pula yang mendefiisikan ikhlas itu ialah mengabaikan
pandangan makhluk dan mengaharapkan pandangan sang pencipta semata.
Allah azza wa jalla berfirman:
ö`yJsù tb%x. (#qã_öt uä!$s)Ï9 ¾ÏmÎn/u ö@yJ÷èuù=sù WxuKtã $[sÎ=»|¹ wur õ8Îô³ç Íoy$t7ÏèÎ/ ÿ¾ÏmÎn/u #Jtnr& ÇÊÊÉÈ
“….Barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada
Tuhannya”(Q.S.Al-Kahfi : 110)
Pernah dengar kisah Rasulullah yang tidak mengharapkan
apa-apa dari manusia melainkan ridha Allah? Rela dicaci maki, rela dihinakan
sesama, tetapi juga tak pernah takabbur ketika orang-orang memuji-mujinya,
beliau tetap rendah hati, senantiasa mengembalikan semuanya kepada Sang Rabb.
Subhanallah… Pasti pernah donk? Malah mungkin sering sekali.
Dalam Al-Qur’an diabadikan pula kisah Zakariya yang berharap
putra, kisah Ayub yang dimiskinkan dan dibutakan matanya oleh Allah SWT, Yusuf
yang tertimpa fitnah Zulaikha , Maryam yang mengandung Isa tanpa bapak , dan
lain sebagainya. And…that’s right!
Itulah contoh-contoh dari orang-orang yang belaku IKLHAS. Sungguh teladan yang
LUAR BIASA! Sudahkah kita mencontohnya?
Memang sulit , tak mudah , dan membutuhkan tenaga ekstra
dari dalam hati, tapi KITA PASTI BISA! Hanya butuh sedikit kebiasaan,
ketekunan, dan kekokohan iman. Selalu menempatkan Allah pada posisi tertinggi
di hadapan kita. Menyadari bahwa semua yang diberikan kepada kita adalah
milikNya yang sewaktu-waktu bisa kembali kepada Sang Pemilik. Menyadari bahwa
talenta, kecantikan, ketampanan, kemapanan, kekayaan, kekuatan, dan semuanya
adalah milik mutlak Sang Ilahi. Lantas apa yang kita milki? Tak ada...!!! Maka
patutnyalah kita meramu 6 huruf tadi dan memasukkannya ke dalam hati kita,
resapi, hayati, dan maknai, simpan di tempat yang terlindung, dan menjaganya
agar tak keluar lagi…IKHLAS ^_^
Maka apa yang kita dapatkan dengan berlaku IKHLAS???
InsyaAllah kedamaian hati akan kita peroleh dan bukan itu saja! Ridha Allah
akan bersama kita, maka bila Allah telah ridha dunia dan akhirat semoga dapat
teraih. Aamiin…
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
4n?t/ ô`tB zNn=ór& ¼çmygô_ur ¬! uqèdur Ö`Å¡øtèC ÿ¼ã&s#sù ¼çnãô_r& yYÏã ¾ÏmÎn/u wur ì$öqyz öNÎgøn=tæ wur öNèd tbqçRtøts ÇÊÊËÈ
Artinya :
(tidak demikian) bahkan Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada
Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
ö@è% zsDr& În1u ÅÝó¡É)ø9$$Î/ ( (#qßJÏ%r&ur öNä3ydqã_ãr yZÏã Èe@à2 7Éfó¡tB çnqãã÷$#ur úüÅÁÎ=øèC ã&s! tûïÏe$!$# 4 $yJx. öNä.r&yt/ tbrßqãès? ÇËÒÈ
Artinya :
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". dan
(katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di Setiap sembahyang dan
sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaimana Dia
telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali
kepadaNya)".
So, Mari kita lakukan bersama!!! ^_^
Leave a Comment