Kepala ditengadahkan bila penggunaan obat dilakukan sambil berdiri dan duduk atau penderita cukup berbaring saja.
Kemudian teteskan obat pada lubang hidung dan biarkan selama beberapa menit agar obat dapat tersebar dalam hidung, seperti pada tetes mata, setiap sekali tetes diberi jeda untuk tetes berikutnya.
Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
Setelah digunakan, alat penetes dibersihkan dengan air panas dan keringkan dengan tissue bersih.
Cuci tangan untuk menghilangkan residu yang tertinggal
Sesuai dengan anatomi hidung mas/mbak, agar mudah mencapai ke tempat sasaran. Karena ketika posisi duduk, otomatis lubang hidup menghadap kebawah, jadi ditakutkan cairan dapat keluar kembali. Lain halnya dengan sediaan spray atau inhaler yang punya tekanan untuk bisa masuk ke lokasi sasaran. Demikian. Semoga bisa membantu
"Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber ilmu, menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir karena berfikir itu dasar kemajuan" Anonim.
kenapa pemberian tetes hidung pada posisi duduk kepala harus ditarik dan ditempatkan dikedua paha? tolong jelaskan!
BalasHapusSesuai dengan anatomi hidung mas/mbak, agar mudah mencapai ke tempat sasaran. Karena ketika posisi duduk, otomatis lubang hidup menghadap kebawah, jadi ditakutkan cairan dapat keluar kembali. Lain halnya dengan sediaan spray atau inhaler yang punya tekanan untuk bisa masuk ke lokasi sasaran. Demikian. Semoga bisa membantu
BalasHapus