Welcome to Motivasi ^_^

Kabar soal Alyssa soebandono sama Dude Harlino, si artis n aktor yang diciptakan dengan paras Subhanallah itu, ternyata merebak hingga ke kampus. Then, hasilnya hari ini di tengah makan siang cwe-cwe S2 farmakologi, mereka pada antusias ngebahas masalah ini. Materi imunologi yang 2 hari lagi bakal diujiankan kalah saing. Semuanya pada masang mupeng (muka pengen), plus berandai-andai kalau nikahan nanti itu entar gini, entar gitu, pokonya yang indah-indah lah ya. Haha..lucu banget.

Dan diantara cwe-cwe yang udah punya calon ini, terseliplah diri saya, yang jangankan ngebayangin nikahan, ngayalin bakal seperti apa pasangan saya nantinya, tak terlintas seujung kuku pun. Miris banget g sih? Haha..g juga kan? hehe..
Maka saat yang lain bilang "ayo kita belajar, lalu cepat selesai dan nikah!" Sambil senyum seneng dan malu-malu, disaat yang bersamaan saya cuma bisa manggut-manggut, ikutan tersenyum tapi dengan arti berbeda.

Awalnya sih saya mikir, di tempat ini, di kampus yang super duper ini, hal yang kaya ginian g bakal jadi pembahasan. Kirain, yang bakal jadi topik pembicaraan di tempat semacam ini tuh, materi kuliah, bagaimana cara agar bisa ngerti pembahasan ini dan itu, dosen, dan semua yang terkait sama hal-hal di bidang ini, kuliah kita. Tapi saya salah! Tempat ini adalah tempat manusia juga, bukan robot akademis, mereka juga punya naluri, seperti cinta. Haha...

Nah, saya baru tahu sekarang, pantesan temen-temen ini giat belajar, ternyata motivasi yang mereka punya itu gede banget, udah ada target, abis ini mau ngapain, akan kemana. Lantas, saya jadi mikir tetang diri saya, motivasi apa yang saya punya? Apakah karena masih ngambang gini jadi semangat saya setengah-setengah? G jelas, habis ini kemana, mau ngapain? Dan that's right! Sepertinya bener. ckckck...

Harusnya ya, bukan karena jodoh saja, bukan karena ada calon saja, bukan karena pengen cepet-cepet nikah aja yang membuat seseorang bisa belajar giat, berupaya semaksimal mungkin, tapi semestinya, motivasi terbesar itu adalah untuk mendapat ridha Allah. Maksudnya? Ya itu, harusnya belajar ini supaya kita tahu banyak-banyak lantas bisa bermanfaat banyak-banyak juga. Dengan ilmu yang kita miliki bisa membantu orang lain. Apalgi tentu bidang ini sangat erat keterkaitannya dengan asas hidup orang banyak. Keren kan, kalau misalnya kita bisa menekan jumlah orang sakit, sehingga mereka bisa jadi lebih produktif dalam mencipta kebaikan, g lemes, g loyo, penuh energi dalam mencipta manfaat-manfaat lainnya. Jadinya kebaikan itu menjamur dimana-mana. Subhanallah...

Nah, itu...itu yang harusnya bercokol, tertanam kuat di kepala saya. Tapiii...manusia itu hobinya goyah, galau. Bergabung dengan orang-orang yang positif, berpikir tentang masa depan dan impian, berpikir tentang kemanfaatan mendunia, lalu banyak-banyak makan buku, eh maksudnya baca buku, itu menjadi hal yang urgent! Yang harusnya saya sering-sering terapin.

Mumpung masih kuliah, mumpung masih muda. Mulai saat ini, lagi, saya akan memulai semangat ini, semangat baru, mengingatkan diri tentang hakikat hidup di dunia! Bukan untuk mendapatkan yang mendunia, tapi untuk bertemu sang Ilahi, menuju kekeabadian, di JannahNya. Aamiin...

Lagi? Kenapa saya pake kata "lagi"? Karena ini udah sering banget terjadi, semangat itu sering datang dan pergi tanpa permisi. Mood-mood-an itu alamiah kan? Wajar kan? Tak apa kan? Yang penting kita harus terus kembali ke jalur ini. Meski sesekali lupa, balik lagi, meski sesekali goyah, tegak lagi. Bukankah begitulah hidup?

Semoga Allah mengistiqomahkan langkah ini. Langkahku, langkah saudara-saudaraku, langkah seluruh muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dunia dalam menempuh ridhaNya. Aamiin...
Soal jodooohhh?? Emmm...yakin saja, ketika Allah ridha, apapun itu, bisa kita peroleh. Bukankah Dia pemilik segalanya? ^_^

Semangaattttt!!!

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.