Husnudzon dalam Kebaikan

Kebaikan itu memang keren. Terealisasi maupun tidak, tetap namanya "Kebaikan". Beda dengan keburukan, yang bila masih niat mah belum terhitung di catatan amal. Maka kebaikan harus sering-sering terbersit di dalam hati. Kudu' dibiasakan! Belum dikerjakan saja, sudah ditulis sebagai pahala apalagi sudah dikerjakan.

Nah, dari segala aspek dalam hal kebaikan ini, salah satu yang paling menarik adalah tentang Husnudzon dalam melakukannya.

Ketika kita ingin berbuat baik, belum tentu si target akan menyambut baik pula kebaikan itu, hal ini bukan barang langka. Entah dengan terang-terangan menolak perbuatan baik kita atau sekedar tidak merespon apa yang kita tawarkan. Entah memang timing atau cara kita yang kurang tepat dalam menyuguhkan kebaikan itu sendiri.

Tapi, diluar itu, kembali lagi, bahwa kebaikan adalah tetap kebaikan. Tugas kita hanya berbuat semaksimal mungkin yang kita bisa, sebanyak mungkin kebaikan yang kita lahirkan maka akan semakin baik. Terlepas dari orang akan menerima atau tidak. Bukankah semua perbuatan tergantung pada niatnya? Maka harusnya kita bisa selalu berbahagia dengan niat kebaikan kita yang sudah terbit.

Memang tak bisa dipungkiri, yang namanya "gayung tak bersambut" itu sungguh kurang nyaman di hati. Namun, justru harus kita pahami bahwa selalu yang tidak nyaman itu senantiasa memberikan hikmah yang mendalam, pelajaran besar yang bisa terpatri dalam kehidupan kita. Contohnya ya ini, selain bisa jadi ajang intropeksi diri di kebaikan yang akan kita lakukan ke depannya, hal ini juga bisa melatih diri untuk lebih legowo, husnudzon dalam keseharian.

Mari kita kembali kepada si niat. Bukankah tujuan dari berbuat baik itu adalah untuk merealisasikan tugas kita di bumi, sebagai hamba Allah yang mampu beribadah sebanyak-banyaknya? Termasuk memberi kebaikan, baik diketahui, tidak diketahui, disambut maupun diabaikan.  Maka, Keep calm! Tarik napas..kemudian keluarkan! Hehe..
Dan eits...jangan pernah mengeluarkan kata-kata, "Sudah syukur saya mau berbaik hati, nolongin, dasar g tahu diuntung!" Sebab yang begini ini yang bakal merusak segala tatanan dari kebaikan itu sendiri, malah bisa berubah menjadi benih-benih keburukan.

Lantas, bagaimana cara kita agar terlepas dari perasaan tidak nyaman tersebut?
Mungkin salah satu yang bisa diterapkan adalah "Let it go!" Kata orang sunda mah "Anteupkeun", kalau di Makassar orang-orang sering bilang, "Biarkan mi saja!" Haha.
Karena percaya atau tidak, perasaan itu, semakin dipikirkan maka akan semakin merajalela. Oleh karena semua fokus kita tertuju padanya. Apapun yang berhubungan dengannya senantiasa dikait-kaitkan. Seakan tidak ada hal lain yang lebih penting. Berhasillah ia menguasai bukan hanya hati tapi juga pikiran.
Maka, segera beranjak dari satu kondisi itu. Diam sejenak! Lakukan hal lain yang perlu kita lakukan! Jangan terpaku dengan satu masalah yang itu-itu saja. Move on! Sebab di dunia ini, ada banyak kebaikan yang musti kita lakukan. Satu kebaikan tidak terlaksana, maka kudu' tumbuh seribu kebaikan. Jangan menyerah!
Cara ini memang mungkin tidak selalu ampuh, tapi seringkali berhasil, setidaknya sudah saya terapkan beberapa kali. Efeknya? Alhamdulillah luar biasa tenangnya! Si eta, tidak berhasil mengubah hari dan dunia saya menjadi gelap. Hee.

And then, hal yang tidak kalah penting adalah jangan cepat GR! Cepat ciut! Belum tentu juga orang yang mengabaikan kebaikan kita itu benar-benar tidak memberi perhatian. Bisa jadi, si dia masih dalam masa transisi untuk menenangkan diri, masih berada di waktu privacy untuk berbaikan dengan dirinya sendiri. Atau...bisa jadi pula dia sedang sibuk melakukan hal lain, sehingga tampaknya keberadaan kita tidak disambut, padahal ia bersyukur sekali. Kita hanya perlu bersabar dan mungkin bisa datang di kesempatan lainnya.

So, memang dalam kebaikan itu perlu dipupuk rasa Husnudzon dalam diri-diri kita. Dan jangan pernah menyerah untuk menawarkan dan berbuat baik! InsyaAllah suatu saat akan kita dapati efek kebaikan itu melingkupi diri kita. Semangat!!!

Semoga kita bisa belajar dan menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari. aamiin ^_^

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.