Sepatu Warna Gelap, Bukan yang Paling Cantik.
Jalanan becek sekali, bukan hanya karena harus melewati pematang sawah yang biasanya memang berair, tapi lokasi yang saya dan teman-teman kunjungi hari itu adalah kawasan yang dilanda banjir beberapa hari lalu. Karena sudah niat, maka semuanya harus dipersiapkan, termasuk sepatu.
Sepasang sepatu kembali terpasang di kaki saya. Sepatu berwarna gelap ini, memang sengaja saya beli untuk menghadiri "acara-acara khusus", seperti ini, "kotor-kotoran". Sengaja saya pilih yang kuat dan tahan lama, yang meski dicuci berkali-kali tidak mudah lepas sana sini. Kecantikan adalah hal yang kesekian, yang penting adalah bermanfaat, dapat optimal melindungi kaki, serta simple dan nyaman. Toh, tidak akan saya pakai untuk gaya-gayaan.
Memandang kedua sepatu ini, saya jadi ingat sesuatu. Bahwa ternyata yang terpenting memang bukan paling cantik, tapi paling bisa berguna. Maka seperti sepatu ini, meski tidak begitu enak dipenglihatan saya, karena warnanya yang gelap, tapi sepatu inilah yang selalu saya gunakan untuk melakukan hal-hal "seru". Saya tidak perlu khawatir dia akan kena noda atau lecet, karena ia terlindungi oleh warna gelapnya. Sedangkan sepatu saya yang cantik dengan warna terang hanya sesekali saja saya pakai, kelamaan di rak, apalagi kalau musim hujan, takut kotor dan rusak.
Pada akhirnya saya sadari bahwa yang paling saya butuhkan memang yang paling bisa diandalkan, bukan yang paling cantik. Sebab meski cantik namun bila cepat kotor alangkah merepotkannya, apalagi bila cantik tapi rapuh, copot sana sini, bukankah hanya segera bersarang di tempat pembuangan saja?
Yang paling penting memang bukan yang paling cantik. Karena toh kita hidup memang bukan untuk fashion show, menunjukkan apa yang kita punya. Justru dengan tidak begitu mencolok akan kecantikan, bukankah kita semakin terhindar dari niat baik yang berbelok?
Maka, saya lebih memilih dan ingin "menjadi" sepatu berwarna gelap saja, bukan yang paling cantik. ^_^
Sepasang sepatu kembali terpasang di kaki saya. Sepatu berwarna gelap ini, memang sengaja saya beli untuk menghadiri "acara-acara khusus", seperti ini, "kotor-kotoran". Sengaja saya pilih yang kuat dan tahan lama, yang meski dicuci berkali-kali tidak mudah lepas sana sini. Kecantikan adalah hal yang kesekian, yang penting adalah bermanfaat, dapat optimal melindungi kaki, serta simple dan nyaman. Toh, tidak akan saya pakai untuk gaya-gayaan.
Memandang kedua sepatu ini, saya jadi ingat sesuatu. Bahwa ternyata yang terpenting memang bukan paling cantik, tapi paling bisa berguna. Maka seperti sepatu ini, meski tidak begitu enak dipenglihatan saya, karena warnanya yang gelap, tapi sepatu inilah yang selalu saya gunakan untuk melakukan hal-hal "seru". Saya tidak perlu khawatir dia akan kena noda atau lecet, karena ia terlindungi oleh warna gelapnya. Sedangkan sepatu saya yang cantik dengan warna terang hanya sesekali saja saya pakai, kelamaan di rak, apalagi kalau musim hujan, takut kotor dan rusak.
Pada akhirnya saya sadari bahwa yang paling saya butuhkan memang yang paling bisa diandalkan, bukan yang paling cantik. Sebab meski cantik namun bila cepat kotor alangkah merepotkannya, apalagi bila cantik tapi rapuh, copot sana sini, bukankah hanya segera bersarang di tempat pembuangan saja?

Maka, saya lebih memilih dan ingin "menjadi" sepatu berwarna gelap saja, bukan yang paling cantik. ^_^
Leave a Comment