Tentang Saya dan Keliling Dunia ^^
Tiap baca atau nonton film yang di dalamnya ada unsur jalan-jalan or petualangan, cita-cita keliling dunia saya semakin menggebu-gebu. Sudah tentu, iming-iming hal yang indah-indah itu pemicunya. Bisa melihat bagian lain dari belahan dunia yang saya tinggali sekarang adalah hal yang luar biasa, menyaksikan bukti peradaban Islam apalagi! Berkenalan dengan orang-orang "unik" dari berbagai negara, menarik sekali. Then, menambah pengalaman yang mungkin tidak bisa diperoleh di negara ini.
Keinginan ini juga semakin melangit karena pada kenyataannya, saya adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga yang tidak pernah sejengkal pun meninggalkan negara kelahiran. Maka, saat diceritakan kakak, adik, dan temen-temennya tentang kerennya tempat lain yang mereka kunjungi, muka mupeng saya segera ter-set sedemikian rupa.
Tapi...Alhamdulillah, fase akut keinginan ini tidak sampai membuat saya lupa dengan hal-hal lebih urgent, serta pertimbangan baik dan buruk yang terselip dibalik cita-cita keliling dunia.
Pertimbangan pertama : Jarak saya dan orang tua akan semakin jauh. Saat ini saja, Bandung-Kendari sudah bikin saya rindu setengah mati. Bukan cuma soal kenyamanan rumah yang selalu ditawarkan. Tapi karena saat Mama nelpon dan bilang kesepian, selalu berhasil membuat saya untuk segera Cling! nyampe di rumah. Jarak segini aja seringkali membuat saya susah balik, apalagi kalau tinggalnya di negara lain? Belum kalau-kalau ada "apa-apa" di rumah, acara keluarga, atau apapun itu, memberi stimulasi buat saya untuk selalu ambil andil di dalamnya, "g ada gw, g rame!" wkwkwk.
Pertimbangan kedua : Ongkos. Bapak dan segala yang diusahakannya untuk memenuhi kebutuhan kami, anak-anaknya, tak diragukan lagi memang top markotop! "Everything for u" kalau mau dibahasakan mah. Tapi, justru ini yang seringkali membuat urat malu saya bekerja giat. Memberinya beban untuk membayar uang kuliah dan menanggung biaya kehidupan saya saja sudah bikin hati saya ciut, berasa tertampar-tampar. Bapak selalu bilang, "Kamu harus belajar yang rajin dan fokus! Jangan pikirkan yang lain-lain, tugas kamu ya itu!" Besh...yang bikin saya harus merelakan pekerjaan sampingan dan kegiatan lain yang diduga kuat menyebabkan nilai saya anjlok. Malu..banget, tidak bisa memanage diri agar bisa memberi prestasi mumpuni dengan tidak menjadi beban. "Belum saatnya." Kata Bapak lagi! "Makanya cepat selesai!" Tawanya selalu meringankan sesak di dada. ^_^
Nah, begitulah, jangankan bilang "Saya mo keluar negeri, Pak!" Minta ongkos hidup saja saya musti nyari waktu yang tepat, saat memang sangat perlu. Hiks...
Pertimbangan ketiga :
Mungkin memang skenario yang dibuat Allah untuk saya ya begini ini, bertemu dan berkecimpung di dunia yang selalu mengingatkan tentang pentingnya untuk berbuat baik kepada orang-orang yang paling dekat dulu. Banyak orang-orang super, sumber inspirasi, yang selalu berhasil bikin saya sadar untuk kembali mempertimbangkan keinginan-keinginan saya, mencari sumbernya, sekedar ego atau memang sesuatu yang banyak manfaatnya. Untuk ini, Alhamdulillah dari hati terdalam ^_^
Maka, atas pertimbangan ini, saya TETAP INGIN KELILING DUNIA! *Loh???!!! Hehehe.
Tentu, dengan alasan yang kudu' mengimbangi pertimbangan-pertimbangan sebelumnya.
Pertama : Karena takut Mama kesepian, maka saya harus pandai-pandai merayu beliau untuk ikut dalam acara jalan-jalan saya nantinya. Dan g kudu' tinggal berlama-lama di tempat nan jauh tersebut. Diupayakan untuk beberapa hari saja, niatnya kan cuma untuk berbagi sebanyak-banyaknya, trus melihat yang belum pernah dikunjungi. Nah, saya masih bisa selalu hadir dalam acara keluarga sebagai tim sorak sorai. wkwkwk
Kedua : Karena ongkos memang hal esensial, maka saya kudu' cepat beres kuliah, seperti kata bapak. Lantas nyari pekerjaan yang bisa bikin saya keliling dunia, contohnya? Nulis meureun nya? Haha...Atau apalah. Sambil memberi manfaat, sambil jalan-jalan! Wuidiiihhh keren kan? Haha. Bukan jadi beban, malah membuat bangga.
Nah, untuk yang ini, wajib hukumnya untuk bekerja cerdas, kerja keras dan istiqomah. Inga'-inga' ting!
Ketiga : Membantu meringankan beban orang-orang yang terdekat memang luar biasa mulianya. Oleh karena itu, g boleh kelewat! Tapi....memberikan manfaat seluas-luasnya juga g kalah penting. Malah lebih yahud jika bukan hanya orang-orang di sekitar kita yang bisa merasakan manfaat dari adanya kita di dunia.
Maka dari itu, saya akan terus memupuk keinginan untuk keluar negeri. "Khairunnas anfa'uhum linnas" ^_^ Fighting!!!
Keinginan ini juga semakin melangit karena pada kenyataannya, saya adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga yang tidak pernah sejengkal pun meninggalkan negara kelahiran. Maka, saat diceritakan kakak, adik, dan temen-temennya tentang kerennya tempat lain yang mereka kunjungi, muka mupeng saya segera ter-set sedemikian rupa.
Tapi...Alhamdulillah, fase akut keinginan ini tidak sampai membuat saya lupa dengan hal-hal lebih urgent, serta pertimbangan baik dan buruk yang terselip dibalik cita-cita keliling dunia.
Pertimbangan pertama : Jarak saya dan orang tua akan semakin jauh. Saat ini saja, Bandung-Kendari sudah bikin saya rindu setengah mati. Bukan cuma soal kenyamanan rumah yang selalu ditawarkan. Tapi karena saat Mama nelpon dan bilang kesepian, selalu berhasil membuat saya untuk segera Cling! nyampe di rumah. Jarak segini aja seringkali membuat saya susah balik, apalagi kalau tinggalnya di negara lain? Belum kalau-kalau ada "apa-apa" di rumah, acara keluarga, atau apapun itu, memberi stimulasi buat saya untuk selalu ambil andil di dalamnya, "g ada gw, g rame!" wkwkwk.
Pertimbangan kedua : Ongkos. Bapak dan segala yang diusahakannya untuk memenuhi kebutuhan kami, anak-anaknya, tak diragukan lagi memang top markotop! "Everything for u" kalau mau dibahasakan mah. Tapi, justru ini yang seringkali membuat urat malu saya bekerja giat. Memberinya beban untuk membayar uang kuliah dan menanggung biaya kehidupan saya saja sudah bikin hati saya ciut, berasa tertampar-tampar. Bapak selalu bilang, "Kamu harus belajar yang rajin dan fokus! Jangan pikirkan yang lain-lain, tugas kamu ya itu!" Besh...yang bikin saya harus merelakan pekerjaan sampingan dan kegiatan lain yang diduga kuat menyebabkan nilai saya anjlok. Malu..banget, tidak bisa memanage diri agar bisa memberi prestasi mumpuni dengan tidak menjadi beban. "Belum saatnya." Kata Bapak lagi! "Makanya cepat selesai!" Tawanya selalu meringankan sesak di dada. ^_^
Nah, begitulah, jangankan bilang "Saya mo keluar negeri, Pak!" Minta ongkos hidup saja saya musti nyari waktu yang tepat, saat memang sangat perlu. Hiks...
Pertimbangan ketiga :
Mungkin memang skenario yang dibuat Allah untuk saya ya begini ini, bertemu dan berkecimpung di dunia yang selalu mengingatkan tentang pentingnya untuk berbuat baik kepada orang-orang yang paling dekat dulu. Banyak orang-orang super, sumber inspirasi, yang selalu berhasil bikin saya sadar untuk kembali mempertimbangkan keinginan-keinginan saya, mencari sumbernya, sekedar ego atau memang sesuatu yang banyak manfaatnya. Untuk ini, Alhamdulillah dari hati terdalam ^_^
Maka, atas pertimbangan ini, saya TETAP INGIN KELILING DUNIA! *Loh???!!! Hehehe.
Tentu, dengan alasan yang kudu' mengimbangi pertimbangan-pertimbangan sebelumnya.
Pertama : Karena takut Mama kesepian, maka saya harus pandai-pandai merayu beliau untuk ikut dalam acara jalan-jalan saya nantinya. Dan g kudu' tinggal berlama-lama di tempat nan jauh tersebut. Diupayakan untuk beberapa hari saja, niatnya kan cuma untuk berbagi sebanyak-banyaknya, trus melihat yang belum pernah dikunjungi. Nah, saya masih bisa selalu hadir dalam acara keluarga sebagai tim sorak sorai. wkwkwk
Kedua : Karena ongkos memang hal esensial, maka saya kudu' cepat beres kuliah, seperti kata bapak. Lantas nyari pekerjaan yang bisa bikin saya keliling dunia, contohnya? Nulis meureun nya? Haha...Atau apalah. Sambil memberi manfaat, sambil jalan-jalan! Wuidiiihhh keren kan? Haha. Bukan jadi beban, malah membuat bangga.
Nah, untuk yang ini, wajib hukumnya untuk bekerja cerdas, kerja keras dan istiqomah. Inga'-inga' ting!
Ketiga : Membantu meringankan beban orang-orang yang terdekat memang luar biasa mulianya. Oleh karena itu, g boleh kelewat! Tapi....memberikan manfaat seluas-luasnya juga g kalah penting. Malah lebih yahud jika bukan hanya orang-orang di sekitar kita yang bisa merasakan manfaat dari adanya kita di dunia.
Maka dari itu, saya akan terus memupuk keinginan untuk keluar negeri. "Khairunnas anfa'uhum linnas" ^_^ Fighting!!!
Leave a Comment