Tanah Gersang
Dalam hubungan-hubungan yang kita jalin di kehidupan, setiap orang adalah guru bagi kita.
Ya, setiap orang. Siapapun mereka. Yang baik, juga yang jahat. Betapapun yang mereka berikan pada kita selama ini hanyalah luka, rasa sakit, kepedihan, dan aniaya, mereka tetaplah guru-guru kita. Bukan karena mereka orang-orang yang bijaksana. Melainkan karena kitalah yang sedang belajar untuk menjadi bijaksana.
Mereka mungkin tanah gersang. Dan kitalah murid yang belajar untuk menjadi bijaksana. Kita belajar untuk menjadi embun pada paginya, awan teduh pada siangnya, dan rembulan yang menghias malamnya.
Tetapi barangkali, kita justru adalah tanah yang paling gersang. Lebih gersang dari sawah yang kerontang. Lebih cengkar dari lahan kering di kemarau yang panjang. Lebih tandus dari padang rumput yang terbakar dan hangus. Maka bagi kita sang tanang gersang, selalu ada kesempatan menjadi murid yang bijaksana.
Seperti matahari yang tak hendak dekat-dekat bumi karena khawatir nyalanya bisa memusnahkan kehidupan. Seperti gunung api yang lahar panasnya kelak menjelma lahan subur, sejuk menghijau berwujud hutan.
Dan seperti batu cadas yang memberi kesempatan lumut untuk tumbuh di permukaannya. Dia izinkan sang lumut menghancurkan tubuhnya, melembutkan kekerasannya,. Demi terciptanya butir-butir tanah. Demi tersedianya unsur hara agar pepohonan berbuah.
Dikutip dari "Dalam Dekapan Ukhuwah"
Ust. Salim A. Fillah
Casino | Dr.MCD
BalasHapusCasino 김해 출장안마 | Hotel, Restaurants, 시흥 출장마사지 & Shows 익산 출장샵 | Dr.MCD, M&A | Discover & 진주 출장마사지 Save! All info & reviews at Dr.MCD. Click 경주 출장샵 To See!