CATATAN GAGAL MOVE ON
Kulepas atribut kita secara paksa
Berkawan rintih bersahutan.
Ruang terpisah membuatku sesak
Sedang sedari dulu, teka-tekimu tak pernah terungkap utuh.
Padamu dan semua tentangmu aku terjebak!
Kau ada di manapun.
Di lorong-lorong waktu yang sempat kita singgahi,
Di tiap tawa dan semua kesepian,
Bahkan di lembar-lembar catatan pengantar tidurku.
Tentang takdir,
Pernahkah ia peduli pada perasaan?
Andaikan kita dapat berandai atau
Menginginkan apa yang kita inginkan
Sayangnya kita tak pernah tahu, lalu buta, lalu tuli, bisu.
Namun konon kita selalu punya hati yang menengadah
Berpilin, menembus, bertemu di atas sana.
Maka tentang ini
Biarlah mengalir bagai air,
Entah kembali atau berlalu kemana.
Berkawan rintih bersahutan.
Ruang terpisah membuatku sesak
Sedang sedari dulu, teka-tekimu tak pernah terungkap utuh.
Padamu dan semua tentangmu aku terjebak!
Kau ada di manapun.
Di lorong-lorong waktu yang sempat kita singgahi,
Di tiap tawa dan semua kesepian,
Bahkan di lembar-lembar catatan pengantar tidurku.
Tentang takdir,
Pernahkah ia peduli pada perasaan?
Andaikan kita dapat berandai atau
Menginginkan apa yang kita inginkan
Sayangnya kita tak pernah tahu, lalu buta, lalu tuli, bisu.
Namun konon kita selalu punya hati yang menengadah
Berpilin, menembus, bertemu di atas sana.
Maka tentang ini
Biarlah mengalir bagai air,
Entah kembali atau berlalu kemana.
Leave a Comment