Kepala-Kepala

“Kadang, dua kepala lebih baik daripada satu kepala” Demikian saya percaya dengan kalimat tersebut. Nyatanya, di kehidupan ini banyak hal yang kudu’ melibatkan pemikiran orang lain, sendiri hanya cari mati. Misalnya, beberapa hari yang lalu, saya sempat bingung dengan data penelitian yang kurang memuaskan, dilihat secara kasat mata. Ternyata, setelah mendengarkan masukan teman yang sudah lebih dulu bergelut dengan data-data serupa, akhirnya saya mendapat pencerehan, dan memang hasilnya tidak seburuk dugaan. Ada beberapa hal yang saya belum tahu, maka dari pengalaman orang lain, saya bisa belajar banyak.

Mungkin sebab itu pula tentang anjuran bermusyawarah selalu didengungkan. Diskusi-diskusi kecil dapat menghasilkan karya yang menakjubkan, pendapat-pendapat ringan seringkali menjadi solusi terhadap hal yang terlihat rumit sebelumya, dan lain-lain. Betapa besar manfaatnya.

Tetapi...

“Kadang, satu kepala lebih baik daripada banyak kepala” Seperti memuntahkan kembali pendapat sebelumnya, saya melontarkan kalimat ini. Kenyataan lain menjadi alasannya. Minggu pagi kemarin, ber-tujuh saya dan kawan-kawan sengaja mengunjungi keramaian di carfreeday Dago. Banyaknya orang dan keramaian yang mungkin disebabkan rangkaian acara KAA itu berhasil membuat kami berdiskusi lama. Padahal hanya mengenai hal sepele, ke arah mana harusnya beranjak. Perbedaan pendapat itu membuat kami hanya mematung untuk beberapa saat, tenggelam dalam keramaian yang kian memadat. 

Dari 2 hal yang betolak belakang tersebut, saya berpikir, memang ada hal yang lebih penting dari sekedar jumlah kepala, yaitu “Penerimaan dan Kesepakatan”. Seterusnya, mau satu, dua atau pun banyak, bukan menjadi masalah dan banyak aspek yang berhubungan dengan kesosialan kita sebagai makhluk hidup akan menemukan jalannya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.