Tentang Keputusan
Petunjuk, mungkin memang tidak selalu blak-blakan datangnya.
Sesuatu yang segera bisa kita tebak maksudnya. Justru yang seringkali terjadi,
ia datang dengan berbagai macam bentuknya yang baru kita mengerti setelah terangkai
satu demi satu, butuh proses, dan tentu saja memakan waktu.
Keinginan yang tidak terwujud mungkin salah satunya. Rencana
yang tidak terealisasi dalam hidup kita, bisa jadi adalah bagian dari petunjuk
bahwa sesuatu yang tidak benar mungkin terjadi bila tetap dipaksakan. Maka ada
saja cara yang terlihat seperti menggagalkan kita menujunya. Tak mengapa,
karena pada akhirnya kita akan paham bahwa yang berlaku itulah yang terbaik,
meski awalnya kadang sulit diterima.
Apa rencana-rencana kehidupanmu? Pernahkah terpikirkan?
Siap atau tidak, kehidupan akan terus berjalan, senyaman
apapun, atau sesesak apapun. Ada masa di mana kita mesti meninggalkan segala
atribut di belakang, untuk melanjutkan kehidupan, yang tentunya diharapkan
lebih cerah.
Kalimat “Biarkan waktu yang menjawabnya” Tidak selamanya
benar. Karena dalam banyak kasus genting bin penting, kita butuh keputusan
cepat. Kita-lah si penjawab, bukan waktu.
Seorang teman pernah berkata, “Kita-lah yang paling tahu
seberapa kuat pondasi kita. Maka saat sudah yakin dengan itu, teruskan saja
bila memang tidak akan goyah. Justru bisa jadi kita-lah yang ditunggu untuk
menjadi penguat yang lain.”
Namun, kejutan-kejutan dalam hidup ini sering datang bergantian,
membuat kita cenderung menghkawatirkan nasib kita di depan, takut menyesal.
Maka soal keputusan, ada baiknya kita mintai pendapat orang-orang yang telah
berpengalaman tentang hal serupa. Karena bahkan untuk sesuatu yang sudah kita
putuskan, kadangkala kita tetap perlu dukungan orang lain, untuk mengatakan “Kau
telah melakukan hal yang benar! Semua akan berjalan baik-baik saja”.
Terlebih lagi, libatkan Allah dalam segala keputusan itu,
karena sungguh Ia-lah yang lebih tahu dari segala keterbatasan hamba-Nya.
InsyaAllah,
semuanya akan baik-baik saja. All is
well.
Leave a Comment