Nasib "Manusia Asam"
Seperti yang kita tahu bersama bahwa di dunia
ini, Allah menciptakan berbagai macam keseimbangan yang sedemikian rupa untuk
memakmurkan kehidupan makhluk-Nya. Hanya saja, dengan berbagai macam ulah
tangan manusia, kadang justru manusia itu sendiri yang menciptakan kerugian
bagi lingkungan, terlebih bagi diri sendiri.
Contoh paling sederhana adalah memulai dan mengistiqomahkan
kebiasaan buruk yang berakibat fatal bagi kesehatan. Melalui konsumsi makanan
dan minuman yang tidak sehat, olahraga yang tidak teratur (mungkin jarang
bergerak), mudah stress, dll dapat menjadi pintu gerbang masuknya berbagai
macam penyakit. Hal ini bisa diakbibatkan oleh ketidakseimbangan asam dan basa
di dalam tubuh.
Hubungan antara asam dan basa secara sains
diukur dalam skala 1 sampai 14, dikenal dengan “pH". Pada skala tersebut,
7 adalah netral, di bawah 7 adalah asam, dan di atasnya adalah basa. Secara
teknis, pH merefleksikan konsentrasi ion hidrogen (molekul bermuatan positif).
Keadaan seimbang antara asam dan basa tubuh
diperlukan agar bagian-bagian tubuh dapat menjalankan fungsinya sebagaimana
mestinya, dengan kebutuhan akan pH yang berbeda-beda. Misalnya, darah dan
jaringan harus agak basa, bagian usus besar harus sedikit asam, dsb.
Meskipun tubuh manusia pada dasarnya akan
mempertahankan kondisinya agar tetap berada dalam keadaan seimbang, namun ada
konsekuensi yang harus kita bayar atas kerusakan yang sudah kita buat tersebut.
Pada tahap awal ketidakseimbangan gejala yang timbul tidak terlalu intens
seperti ruam kulit, kelelahan, sakit kepala, alergi, daya tahan tubuh lemah,
demam dan flu atau masalah sinus. Saat keadaan makin parah, kondisi yang lebih
serius muncul. Organ dan sistem melemah, disfungsi kelenjar tiroid, adrenalin,
hati dan sebagainya, pertanda bahwa memang tubuh melewati ambang batas
tolerirnya.
Hal ini terjadi karena demi mengatur
keseimbangan tersebut, darah akan menarik mineral basa, seperti natrium,
kalium, kalsium, dan magnesium dari jaringan kita sebagai kompensasi. Saat
mineral-mineral ini bereaksi dengan asam, akan menghasilkan substansi yang
tidak terlalu menggangu, yang kemudian akan dibuang oleh tubuh.
Tubuh yang sehat akan menjaga cadangan suplai
mineral-mineral tersebut untuk keperluan darurat. Namun bila tidak tersedia
dalam jumlah cukup, maka mineral-mineral ini akan diambil dari tempat lain
seperti tulang, otot, dll.
Jika kelebihan asam menjadi terlalu besar
untuk diseimbangkan oleh darah, kelebihan asam tersebut akan dibuang ke dalam
jaringan untuk disimpan. Kemudian, sistem limfatik (imunitas) harus
menetralkannya dan membuang sisanya. Namun, membuang asam dari jaringan
ternyata berarti membuangnya kembali ke dalam darah, menghasilkan sebuah siklus
yang justru akan menarik lebih banyak mineral-mineral basa dari fungsi normalnya,
dan membebani hati dan ginjal. Lebih jauh lagi, jika sistem limfa kelebihan
beban atau tidak befungsi dengan sempurna, maka asam akan menumpuk dalam
berbagai sistem organ seperti jantung, pankreas, hati, dan usus besar, atau
disimpan dalam jaringan lemak, termasuk dada, pinggul, paha, perut, dan otak.
Sakit yang akut atau berulang adalah hasil
dari usaha tubuh memobilisasi cadangan mineral untuk mencegah kerusakan sel.
Lebih parahnya lagi, bahwa mikroorganisme
seperti bakteri dan jamur yang awalnya berada dalam tubuh dalam jumlah yang
sewajarnya (flora normal) bisa jadi berkembang dengan pesat dan menyebabkan
berbagai kerusakan. Hal ini karena makhluk-makhluk ini gemar pada kondisi
tingkat oksigen yang redah yang disebabkan oleh keasaman.
So, solusi untuk mencegah semua masalah
kesehatan ini adalah dengan menyeimbangkan pH darah dan jaringan melalui suplei
nutrisi yang benar, pola makan makan dan olahraga yang teratur, serta spiritual
yang baik.
Mencegah lebih baik daripada mengobati! ^_^
Leave a Comment